Mental Juara
Dahulu saya pernah mengikuti lomba gerak jalan tingkat SMP se kabupaten Kudus. Dalam lomba gerak jalan, tim sekolah saya selama diadakannya lomba gerak jalan tidak pernah juara 1. Dan kali itu yang seharusnya saya tidak mengikuti lomba tersebut, tetapi H -1 sebelum lomba Guru olahraga saya menyuruh saya ikut lomba tersebut. Saya yang belum punya persiapan apapun awalnya menolak. Tetapi Guru saya tetap saja menyuruh hamba dan jika saya menolak amanat itu, nilai olahraga saya akan dikurangi. Dengan terpaksa sayaharus menerimanya. Tetapi keterpaksaan itu tidak lagi menjadi keterpaksaan setelah saya tahu bahwa tim SMP saya belum pernah menjuarai lomba gerak jalan tersebut. Saya pun langsung berteriak di depan guru SMP saya dengan keoptimisan yang kuat, dan juga semoga membangun mental rekan tim gerak jalan saya. “Pak, baiklah saya ikut tetapi jika esok di perlombaan kami mendapat juara 1 bapak harus berjanji akan member nilai 99 pada surat ijazah kelulusan kami” yang berhubung karena pada saat itu saya dan teman teman sedang duduk di bangku kelas 9 (kelas 3 SMP). Pak guru itu sebut samanya pak Warsito, tersenyum dan berkata “iya”
Di Hari perlombaan itu pun saya dan rekan rekan telah siap untuk mengikuti lomba itu. Teman teman saya yang telah berlatih mati matian telah siap dan saya sendiri yang baru disuruh ikut kemarin hanya bermodalkan mental, yaitu mental juara. Sebelum lomba dimulai saya mengingatkan guru saya kembali “Pak, 99?”sambil agak menyindir, “iya” pak Warsito menjawab dengan sambil tertawa, teman teman saya yang lain pun ikut tertawa. Lomba pun dimulai.
Dengan kekuatan latihan dan kekuatan mental juara kami mengikuti lomba gerak jalan tersebut dengan senang hati dan tan beban satupun. Dan satu tujuan kami yaitu membuat tim SMP 1 Kudus menang dan berada di posisi juara 1. 8km yang akan kami lewati bukanlah menjadi rintangan teapi itulah yang menjadi motivasi kami untuk menjadi juara. Rapi, Cepat itulah yang akan menjadi nilai dalam lomba tersebut. Setelah sampai digaris finish dengan wajah lelah kami merasa lega karena kami telah melaksanakan lomba itu. Sekarang tugas kami bukan lagi berjalan cepat dengan rapi, tetapi tugas kami sekarang berdoa agar nilai yang kami peroleh dari juri memiliki banyak poin.
Dan pengumuman hasil lomba akan diumumkan seminggu setelahnya. Dan setip saya bertemu dengan pak Warsito di sekolah saya selalu mengingatkannya pada angka 99. Dan ia selalu tersnyum sambil tertawa kecil. Suatu ketika saat sedang mengikuti pelajaran, tim gerak jalan yang mengikuti lomba kemarin di panggil untuk kumpul. Saya dan teman teman pun segera berkumpul. Dan kami ditunjukan sepucuk surat oleh pak Warsito yang ternya ta surat itu berisikan bahwa tim gerak jalan SMP 1 Kudus mendapat juara 1. Saya dan teman teman pun lompat kegirangan dan saya selalu mengingatkan pada pak Warsito agar tidak lupa dengan janjinya.
Sebuah pengalaman yang unik dalam hidup saya, tanpa mengikuti latihan 1 haripun saya dapat mengikuti lomba gerak jalan dan mendapat juara 1. Dari cerita tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa keoptimisan dan mental yang kuat dapat membawa kita pada keberhasilan. Dan jangan melakukan sesuatu dengan terpaksa, nikmatilah itu. Jadikan sebuah rintangan menjadi motivasimu untuk maju!
Di Hari perlombaan itu pun saya dan rekan rekan telah siap untuk mengikuti lomba itu. Teman teman saya yang telah berlatih mati matian telah siap dan saya sendiri yang baru disuruh ikut kemarin hanya bermodalkan mental, yaitu mental juara. Sebelum lomba dimulai saya mengingatkan guru saya kembali “Pak, 99?”sambil agak menyindir, “iya” pak Warsito menjawab dengan sambil tertawa, teman teman saya yang lain pun ikut tertawa. Lomba pun dimulai.
Dengan kekuatan latihan dan kekuatan mental juara kami mengikuti lomba gerak jalan tersebut dengan senang hati dan tan beban satupun. Dan satu tujuan kami yaitu membuat tim SMP 1 Kudus menang dan berada di posisi juara 1. 8km yang akan kami lewati bukanlah menjadi rintangan teapi itulah yang menjadi motivasi kami untuk menjadi juara. Rapi, Cepat itulah yang akan menjadi nilai dalam lomba tersebut. Setelah sampai digaris finish dengan wajah lelah kami merasa lega karena kami telah melaksanakan lomba itu. Sekarang tugas kami bukan lagi berjalan cepat dengan rapi, tetapi tugas kami sekarang berdoa agar nilai yang kami peroleh dari juri memiliki banyak poin.
Dan pengumuman hasil lomba akan diumumkan seminggu setelahnya. Dan setip saya bertemu dengan pak Warsito di sekolah saya selalu mengingatkannya pada angka 99. Dan ia selalu tersnyum sambil tertawa kecil. Suatu ketika saat sedang mengikuti pelajaran, tim gerak jalan yang mengikuti lomba kemarin di panggil untuk kumpul. Saya dan teman teman pun segera berkumpul. Dan kami ditunjukan sepucuk surat oleh pak Warsito yang ternya ta surat itu berisikan bahwa tim gerak jalan SMP 1 Kudus mendapat juara 1. Saya dan teman teman pun lompat kegirangan dan saya selalu mengingatkan pada pak Warsito agar tidak lupa dengan janjinya.
Sebuah pengalaman yang unik dalam hidup saya, tanpa mengikuti latihan 1 haripun saya dapat mengikuti lomba gerak jalan dan mendapat juara 1. Dari cerita tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa keoptimisan dan mental yang kuat dapat membawa kita pada keberhasilan. Dan jangan melakukan sesuatu dengan terpaksa, nikmatilah itu. Jadikan sebuah rintangan menjadi motivasimu untuk maju!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar