Sabtu, 05 Desember 2015
Kasmaran
sepasang berlian dengan setetes tinta hitam,
menghanyutkanku dalam ketertarikan
Kecil imut bantal merah
dibawah lubang hidungmu
membawaku untuk menyandarkan pipiku kesana.
Apakah mata ini matamu?
Apakah mata itu mataku?
Kenapa kita saling lihat?
Hati ini berharap kau sentuh.
Rabu, 18 November 2015
Jaga Hati
Di Tengah Malam
Ku pejamkan mata lalu ku lihat sosok gadis manis berparas ceria. Tawa khasnya terdengar sampai ke bagian telinga paling dalam. Ku tersenyum dan membuka mata. Masih saja kau bermain dipikiranku. Kau kan sudah menyakitiku, tapi aku masih memberi tempat yang nyaman untukmu bermain. Baik sekali bukan? Kataku.
Suara nyanyian lagu gereja tiba-tiba terdengar. Kau memang dulu sering menyanyikan lagu ini di depanku. Suaramu juga indah. Indah bagaikan harapan yang pernah kau beri padaku. Aku tertawa dan diam.
Kemudian tertawa lagi, kemudian diam. Bisa-bisanya aku berbicara dengan sesuatu yang jelas-jelas hanya imajinasiku. Oh, bukannya pengalaman? Jawab seseorang di pikiranku.
Selasa, 09 Juni 2015
Tanggapan Baik dari Pedagang
Kebersihan Piring, Sendok, dan Gelas
Setelah bersosialisasi sedikit tentang kebersiahan perabotan makan, saya meminta ijin kepada Bu Noor untuk memberi contoh sekaligus membantunya membersihkan beberapa piring sendok dan gelas.
Senin, 08 Juni 2015
Kebersihan dan Kepercayaan Pelanggan
Setelah itu saya juga menyampaikan beberapa saran kepada Bu Noor agar bisa menambah jumlah pedagang. Salah satunya adalah menerima pesanan catering ketoprak atau pesanan ketupat. Beliau juga menanggapi baik saran dari saya. Dan ternyata memang beliau telah mencoba cara seperti itu sampai saat ini.
Minggu, 07 Juni 2015
Bersih Adalah Penunjang Kesuksesan
Senin, 25 Mei 2015
Sabtu, 02 Mei 2015
Different(Part 2)
Jumat, 17 April 2015
Different
This isn't time that i must forget ya, however too many people better than me, too bad i am for you, it doesn't matter isn't it? Can you be mine? Can i be yours?" Tulis sebuah surat yang tiba tiba datang ke rumah gue. Gue langsung kaget dan bertanya tanya siapa yang nulis ini? Di ujung surat itu gue lihat sebuah tulisan kecil seperti sebuah tanggal di mana tulisan itu di tulis.
15 Maret 2015 tertulis seperti itu, sedangkan ini 14 september 2018 di mana besok gue bakalan di wisuda.
Bukan maen, kayanya ini adalah sebuah tulisan yang mau disampaikan saat itu, tapi entah karena alasan apa dia baru berani ngirim surat itu ke gue.
Mungkin enggak sih cewek itu yang nulis? Tapi kenapa bisa sampe rumah gue? Sedangkan cewek itu belom pernah ke rumah gue. Dan surat ini juga bukan dateng dari tukang pos.
Gue langsung bersiap diri nyamperin cewek itu tentunya dengan bawa surat yang tadi itu.
Mungkin salah gue enggak ngabarin ternyata cewek itu enggak ada di rumahnya, gue mengurungkan diri untuk ketemu sama cewek itu. Dan berfikir mungkin saat wisuda besok gue bisa ketemu dia.
Sampe rumah gue sms dia, tapi nihil balasan dari dia. Gue mulai pusing mikirin surat itu. Kalau pun emang dia yang ngirim surat itu, gimana caranya dan kenapa dia bisa nulis kata kata kaya gitu?
I'm gonna love you like i'm gonna lose you, kurang lebih kata kata itulah yang gue jadiin acuan mungkin hubungan kita sebatas orang penting buat dia bukan pacar atau lebih.
Saling ngungkapin perasaan kita pun udah, dan kita lebih dari sekedar sayang, bahkan kalo bisa dibilang cinta gue cinta sama dia. Tapi kita beda.
Hari H ketika acara wisuda, gue belum lihat batang hidungnya, gue tanya dia di mana pun enggak dibales. Apa yang terjadi sama cewek itu. Mungkin enggak sih dia lagi sakit, biar kaya di film film romantis dramatis yang bilang kalo sebenernya gue mau jadi kekasihlo ketika dia tahu kalau umurnya enggak lama lagi. Lebay sih menurut gue kalau kaya gitu.
Dan gue ini orangnya enggak peka kaya cowok cowok romantis lain, yang bilang cemburu kalo ceweknya deket sama orang lain. Diri gue yang terlalu bodo amat kadang bikin orang lain kesel, bahkan bisa bikin gue nyesel.
Dan ketika pemberian sertifikat, gue denger nama dia dipanggil, dan dia oun datang, tandanya dia emang ikut wisuda ini. Oke baguslah felling gue salah tentang drama tadi itu. Selesai acara wisuda gue langsung samperin tempat duduknya, ngajak dia ke luar gedung dan gue buka surat itu
"Ini dari lo ya?" Tanya gue.
Dia hanya tersenyum dan meneteskan air mata.
"Mungkin enggak sih hubungan kita cuman sampai di wisuda ini?" Tanya dia sambil meluk gue.
Jarang jarang dia nunjukin rasa sayangnya ke gue di publik. Gue cuman bisa terdiam dan terharu, ternyata adegan ini enggak cuman ada di drama drama romantis.
Dia bertanya lagi sambil ninggin nada bicaranya. Dan gue cuman jawab
"Mau enggak lo jadi pacar gue?"
Dia menatap gue dan mulai jawab
"Kenapa enggak dari dulu, kenapa harus baru sekarang lo bilang gitu? Kemana aja lo? Apa gara gara baca surat dari gue?"
Nada bicaranya seperti orang yang kesal, tapi dia makin erat meluk gue, air matanya makin mengucur. Dari kejauhan gue ngelihat orang tuanya ngelalihatin gue sama dia.
Gue belom pernah kenal sebelumnya sama orangtuanya, tapi yang gue pikir hubungan gue sama cewek itu bisa putus kalo orang tuanya tau. Walaupun sebenernya gue sama cewek itu enggak pacaran. Tapi realita berkata lain, orangtuanya membiarkan gue sama dia beradegan mesra kaya gitu.
"Jadi lo mau enggak?" Gue negasin lagi.
"Mau lah!" Jawab dia tegas dengan nada tinggi. Tapi saat itu juga dia ngelepas pelukannya dan lanjut berkata
"Ayo ketemu mami papi gue!"
Gue sama dia langsung nyamperin mami papinya. Dan papinya langsung ngomong sesatu ke gue
"Dia udah banyak cerita tentang kamu kok, makasih ya udah banyak nemenin dia selama di Jakarta. Walaupun kalian belum pacaran tapi kamu bener bener jaga perasaan dia sampe sampe enggak deket sama cewek lain"
Gue langsung kaget ternyata selama ini cewek itu cerita semua tentang gue ke orangtuanya, belom sempat gue jawab sama sama atas terima kasihnya, papi cewek itu ngelanjutin ngomong sesuatu.
"Kamu takut ya kalo om enggak nerima kamu? Walau kita beda dan mungkin dia pernah cerita kalau om enggak suka kalau dia punya hubungan serius sama orang yang beda tapi dari kamu om belajar menerima perbedaan kok, kamu tahu pelangi kan? Tersusun dari warna warna yang berbeda tapi malah jadi indah, semoga hubungan kamu sama dia seindah pelangi ya! Om terima kamu kok, yang langgeng ya buktikan ke om kalo kamu pantas jadi pendamping hidupnya, gantiin im sama tante untuk ngejaga dia."
Gue terharu dan meneteskan air mata gara gara kata kata papinya. Sampai sampai gue peluk papinya dan ngucapin banyak terima kasih.
Kita pun jalanin hubungan lebih serius dan kita saing percaya satu sama lain. Emang kadang ada beberapa orang yang enggak menghargai perbedaan, tapi masalahnya adalah gimana ngubah sudut pandang mereka sampai mereka suka sama kita. Kalau emang kalian bisa bahagia karena sebuah perbedaan, menurut gue kenapa enggak dijalanin aja?
Minggu, 12 April 2015
Dodo Selalu Ada Ada Saja
Udah gede tapi kelakuan masih kaya bocah itulah Dodo, enggak ada hari harinya tanpa bikin orang kesel. Tapi jangan salah pikir dulu, kelakuannya itu bukan malah bikin orang benci tapi malah bikin orang tertawa bahkan orang yang dia jailin juga tertawa.
Suatu hari Dodo pergi ke sebuah cafe dengan teman temannya. Seorang pelayan datang ke meja tempat Dodo dan teman temannya duduk
"Mau pesen apa mas?" Tanya pelayan.
"Kopi mas semua" jawab Dodo langsung.
"Kopi apa mas?" Pelayannya tanya lagi.
"Kopikir aja sendiri!!" Jawab Dodo sambil tertawa. Teman temannya pun langsung ikut tertawa bahkan pelayannya pun ikut tertawa.
"Maaf mas" sahut Dodo ke pelayan itu, sambil tersenyum dan tertawa dan membacakan pesanan yang serius.
Seperti itulah Dodo, kalau abis ngejahilin orang selalu minta maaf makanya enggak ada orang yang marah kalau dijahilin Dodo. Emang dasarnya si Dodo itu baik sih, cuman kebiasaannya aja yang kurang baik.
Selanjutnya Dodo menawarkan teman temannya untuk pesan makanan. Akhirnya mereka mampir ke warung indomie dekat sana.
"Mas pesen indomie 3 ya" pesan Dodo ke mas mas yang jaga warung.
"Eh mas" lanjut Dodo
"Iya kenapa mas?" Tanya mas masnya.
"Indomie 3 ya, semuanya DIBUANG!!" Jawab Dodo lagi lagi dengan becandaannya, teman temannya lagi lagi tertawa terbahak bahak. Apalagi mas mas yang jaga warung itu pun bingung.
"maaf mas cuman becanda" lanjut Dodo sambil tertawa ke mas masnya. Mas masnya pun ikut tertawa juga.
Selalu saja ada ada saja itulah Dodo, semua teman temannya pasti awet muda dekat dengan Dodo. Tiada hari tabpa tertawa kalo di dekat Dodo. Bukan cuman teman bahkan orangtuanya pun begitu.
Suatu hari Dodo sedang sakit dan diantar ibunya ke dokter. Setelah ambil nomer antrian Dodo dan ibunya menunggu di ruang tunggu. Enggak lama nomer antrian Dodo dipanggil, ibunya ikut menganter sampai ke ruangan dokter. Mereka langsung ke ruang dokter dan mengetuk pintu,
"Permisi dok, mau periksa" kata Dodo ke dokter
"Iya silahkan" jawab dokternya.
Selanjutnya Dodo hanya memasukan kepala nya dari pintu dan menoleh ke kanan dan kiri layaknya memeriksa ada apa di ruangan itu.
"Makasih dok" sahut Dodo
Si dokter pun tersenyum senyum menahan tawa, begitupun ibunya yang ada dibelakang Dodo.
"Eh alig, lo yang diperiksa nang! Bukan lo periksa ruangan dokter!", alig adalah kosakata halus yang artinya gila, yang seribg di katakan ibunya. Sahut ibunya ke Dodo sambil menahan tawa.
Lagi sakit aja masih selalu ada ada saja. Akhirnya mereka masuk ruang dokternya dan seperti biasanya Dodo minta maaf ke dokternya.
Dodo dodo, entah berapa banyak orang di dunia ini yang seperti Dodo, makin banyak orang di Dunia ini yang seperti Dodo mungkin Dunia ini tentram dan penuh tawa. 😂
Selasa, 24 Maret 2015
Body
There's no someone dont care about your body
They looking at you
They say you're bad or you're good
Bad for they isn't means bad for you
Good for they isn't means good for you too
Just belive in your self
No matter how and what it looks like
Just take care of your body
No matter what they say
Just belive someone there say you,re perfect
Minggu, 01 Maret 2015
With No One
I can' t see anything
I can't hear anything
I just can wait for some one
I feel bored
I see my note book
Than i type something
Bored was broken
I can see anything
I can hear anything
Makes me so focus
Than i know i'm with who
With no one
Dodo Jatuh Cinta
Selasa, 24 Februari 2015
Study Tour Dodo
“Wah, Dufan mah emang tempat gue kalo liburan ibarat kata tuh tempat nongkrong gue” kata Dodo ke teman temannya.
“Gilaaaa, gue aja kalo nongkrong seringnya di WC doang Do” kata Beno yang rada rada.
“Ah capek gue ngomong sama bocah kaya lo Ben” kata Dodo ke Beno.
“Wiiih, lo harus tuntun kita Do di sana” sahut Hendi salah satu teman Dodo.
“Wah selau aja Hen, gue bakalan tuntun kalian semua.” Jawab dodo santai.
“yang mau ikut gue ayo, kalo ada yang mau jalan jalan sendiri yang penting kumpul di pintu keluar jam 5!” Teriak Dodo ke teman temannya.
“Hen nih ya saran gue lo harus naik ini pertama!” Saran Dodo ke Hendi sambil menunjuk wahana Halilintar.
“wiiih ini aman Do?”tanya Hendi dan Beno ragu
“ya pasti aman lah, kalo gak aman udah banyak polisi di sekitar wahana itu”Jawab Dodo dengan banyolannya.
Akhirnya mereka bertiga mulai menaiki wahana tanpa harus antri lama, karena beruntung waktu study tour mereka tidak bertepatan hari libur. Setelah wahana selesai Dodo mereka tertawa seru sampai ingin mencobanya lagi.
“Yaudah ayolah naik lagi”seru Dodo ke Hendi dan Beno dan langsung menarik tangan mereka untuk naik lagi. Percobaan kedua mereka masih tertawa tawa seru sambil menahan rasa pusing yang gak dipikirkan.
“Ayo kita naik wahana kicir kicir!”seru Dodo sambil menunjuk sebuah wahana seperti ayunan raksasa yang diputar putar dalam satu poros.
“wiiiih, ayunan raksasa” kagum Beno dan Hendi sambil melongok.
Mereka bertiga langsung ngantri karena saat itu memang agak banyak orang yang ingin naik wahana itu. Di akhir antrian persis sebelum naik ke wahana Dodo tiba tiba minta ijin ke kamar mandi
“Hen, Ben, gue mau ke kamar mandi dulu ntar gue ke sini lagi. Kalo udah naik, naik aja duluan!”
“Oke deh Do”jawab mereka berdua.
“Hahaha, mampus lo berdua muntah muntah deh lo berdua” kata Dodo dalam hati. Jadi Dodo emang sengaja ngerjain dua anak gak berdosa ini buat naik wahana wahana yang bikin pusing.
“Ben, Hen semangat ya!!”
“Anjir ternyata Dodo gak ke kamar mandi, mati lah kita dikerjain Dodo lagi” kata Beno ke Hendi
“Bodo amat dah ben, kayanya seru nih maenan, biar Dodo nyesel aja gak ikut kita”Jawab Hendi santai.
“Oh gitu ya oke deh”jawab Beno
“Oke Do kita berdua mah semangat!” teriak Beno ke Dodo.
“Anjiir mereka berdua malah seneng, kuat juga mereka” kata Dodo dalam hati.
Dodo hanya melihati teman temannya tertawa kegirangan duduk di ayun ayun raksasa itu. Ayunan raksasa itu pun mulai diputar perlahan demi perlahan hinga sampai kecepatan penuh
“Hendi Hendi…. Ini kapan selesainya?” tanya Beno yang udah mulai teler.
“Nikmatin aja Ben, gue juga udah gak kuat” jawab Hendi yang juga udah mulai merasakan hal yang sama seperti Beno
“Harusnya kita ikut Dodo keluar aja tadi!” sesal Beno.
“Gue piker juga ini permainan seru Ben” jawab Hendi
Gak lama setelah itu mereka bersamaan muntah ketika wahana sedang berjalan. Cairan yang keluar dari mulut mereka juga memutar sesuai lintasan wahana. Di tempat lain Dodo hanya bisa tertawa ngakak teman temannya muntah diatas wahana itu.
Ketika permainan selesai Hendi dan Beno gak bisa berbuat apa apa, tubuh mereka lemas hingga ada petugas yang membantu mereka dan membawa mereka berdua ke klinik. Dodo mengikuti petugas yang membawa Beno dan Hendi.
Dodo bukannya melapor ke Wali Kelas tapi malah punya akal untuk ngerjain si Beno dan Hendi lagi.
“yaelah lo gimana sih bisa kaya gini? Kalo gak kuat harusnya lo berdua ikut gue aja!”tanya Dodo sambil tertawa
“Ah parah lo Do, lo gak ngomong kalo bakal kaya gini” Jawab Hendi sebal.
“Santai santai, abis ini kita main yang enak enak aja, kita main rumah miring, di sana kita cuman jalan doang” Hibur Dodo ke teman temannya
“Ayo buruan ah demen banget lama lama di klinik!” kata Dodo ke Beno dan Hendi sambil menarik mereka yang sedang duduk lemah di klinik, padahal kondisi Beno dan Hendi masih belum benar benar membaik.
Tidak perlu lama mengantri masuk ke rumah miring Dodo, Beni dan Hendi pun segera masuk. Awalnya suasana berjalan normal sampai tiba di salah satu ruangan yang amat miring. Beno dan Hendi yang emang masih agak pusing tidak kuat menopang tubuhnya yang lemas dan pusing. Dan benar aja ‘bruuuuk’ Hendi dan Beno jatuh hingga terguling di jalur rumah miring. Tubuh mereka hanya bisa mengikuti alur, udah gak bisa nahan buat bangun lagi. Dodo bukannya menolong malah makin tertawa ngakak.
“Do bantuin gue di”teriak Beno dan Hendi.
bukannya membantu Dodo malah mendorong mereka berdua sampai mereka berdua berguling sampai ke pintu keluar. Hampir sampai di pintu keluar Dodo baru berlari kea rah petugas dan minta bantuan untuk membantu teman temannya. Petugas membantu membangunkan Beno dan Hendi yang kemudian mereka langsung mencari tempat buat duduk duduk istirahat.
“Aduuuh Do udah lah gue jalan sama lo baru 3 permainan udah kaya gini gue udah gak kuat, bisa sakit gue” Kata Hendi yang memang benar benar udah lemas.
“Emang bener bener lo do, bukannya bangunin kita malah kita biarin ngeguling” Seru Beno ke Dodo.
“Wah bukannya gue gak mau bantu, lo berdua tuh berat, ya gue dorong aja lah biar cepet” jawab Dodo sambil tertawa.
Saat mereka sedang duduk duduk, tidak sengaja mereka bertemu Guru Olahraga mereka Pak Joni yang terlihat pusing juga habis naik halilintar dan tornado(wahana permainan di Dufan yang diputar putar diatas).
“Eh lo mau ngerjain guru gak?” bisik Dodo ke Beno dan Hendi
“Boleh boleh, sekali sekali” jawab Beno dan Hendi
“Pak Joni kita mau naik kicir kicir nih tapi butuh dampingan bapak” seru Dodo, Beni dan Hendi.
“Aduh bapak udah pusing nih, gak bisa naik yang berat berat” jawab Pak Joni.
“Itu tuh pak wahana yang kaya gitu”Kata Dodo sambil menunjuk kea rah kicir kicir.
“Waaah hanya gituan butuh pendamping? hahahaha”tanya Pak Joni sambil tertawa, “Ayo lah sini bapak temenin, cuman bapak juga pengen nyobain naik ayunan raksasa” lanjut Pak Joni.
“Asiiik” jawab Dodo, Beno, dan Hendi.
“Pasti Pak Joni muntah muntah nih, orang tadi aja mukanya udah pucet pas kita ketemu” kata Dodo. Beno dan Hendi hanya tertawa Dodo berkata seperti itu.
“Pak, sini saya bantu” kata Dodo sambil menggandeng Pak Joni.
Pak Joni tidak bisa menjawab. Dodo menuntun Pak Joni sampai ke klinik.
“Pak Petugas, ini guru saya sepertinya terkena serangan jantung, dia gak bisa ngomong setelah naik kicir kicir” kata Dodo asal.
“Wah untung kamu segera bawa ke sini.” Kata petugas itu ke Dodo, yang sebenarnya petugas itu enggak tahu juga bahwa Pak Joni ini benar benar terkena serangan jantung atau enggak. Setelah diperiksa petugas ternyata Pak Joni hanya syok ringan. Enggak ngerti lagi deh apa yang dipikiran petugas itu, masak iya orang tua kaya Pak Joni gini bisa syok gara gara kicir kicir. Kicir kicir itu sebenarnya permainan ringan tapi ya memang kalau udah gak enak badan bisa bikin pusing. Bayangin aja kita udah gak enak badan terus di puter puter sekitar 10 menit.
“Mision sukses bro” kata Dodo ke teman temannya sambil tertawa.
“Gimana, Pak Joni gak kenapa kenapa kan? Gue takut kualat”tanya Beno.
“Selau aja, katanya sih cuman syok ringan” jawab Dodo.
“Yang penting kita udah pernah ngerjain guru, lumayan buat cerita ke temen temen di rumah” kata Hendi yang bangga abis ngerjain guru.